Custom Search

Alhamdulillah, Satu Lagi Inovasi Baru Layanan Haji Arab Saudi Untuk Jemaah Indonesia


Jemaah Indonesia di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah (Sumber: Haji Okezone)
Selama 2 kali saya menjadi petugas haji mendampingi jemaah Indonesia, yakni tahun 2008 dan 2013, salah satu hal yang banyak dipertanyakan oleh jemaah adalah masa tunggu di Bandara Arab Saudi yang cukup lama, baik di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah maupun di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah Al-Munawwarah. Selama ini, setelah Jemaah Calon Haji Indonesia menempuh perjalanan udara yang cukup lama (kurang lebih 10 jam) untuk tiba di Bandara tersebut, jemaah masih harus menunggu lagi antrian proses keimigrasian Arab Saudi yang berlangsung selama 5 hingga 6 jam bahkan bisa lebih di Bandara. Ini kenyataannya cukup melelahkan bagi jemaah, lebih-lebih yang berusia lanjut.

Khusus jemaah Gelombang II (yang mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah), setelah antri menunggu proses keimigrasian di Bandara selama 5-6 jam, perjalanan akan diteruskan menuju Pondokan di Mekah dalam kondisi berihram (ihram umrah) untuk selanjutnya menuju Masjidil Haram melaksanakan Thawaf serta Sa’i dan Tahallul. Berbeda dengan jemaah Gelombang I (yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah), yang bisa langsung menuju pondokan di Madinah tanpa berihram karena ihram umrah bagi jemaah Gelombang I bukan dari Bandara Madinah melainkan dari Zulhulaifah atau lebih populer dengan nama Bir Ali Madinah, itupun setelah jemaah tinggal di Kota Nabi itu selama 8-9 hari untuk melaksanakan Arba’in.

Baca juga:
Memahami Larangan Berfoto di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Dengan inovasi baru layanan haji tahun ini, maka persoalan masa tunggu yang lama di Bandara Arab Saudi itu sepertinya tinggal menjadi sebuah kenangan saja bagi jemaah yang pernah mengalaminya, dan insya Allah tidak akan pernah dialami lagi oleh jemaah haji Indonesia mulai musim haji tahun ini, 1439 Hijriyah atau 2018 Miladiyah. Pasalnya, utusan resmi Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini secara khusus berkunjung ke Indonesia untuk menawarkan usulan inovasi baru layanan keimigrasian bagi jemaah calon haji Indonesia, dan usulan inovasi tersebut tentu saja diterima dengan baik dan telah disepakati oleh Pemerintah Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Agama RI. 

Inovasi dimaksud adalah proses perekaman data biometrik Jemaah Calon Haji Indonesia tidak akan dilakukan di Bandara Arab Saudi seperti yang selama ini terjadi, tetapi diselesaikan di Tanah Air oleh Petugas Keimigrasian Arab Saudi yang disiapkan secara khusus oleh Pemerintah dua Kota Suci itu. Tidak hanya petugas yang disiapkan, tetapi seluruh perangkat yang dibutuhkan untuk menunjang layanan inovasi tersebut berikut segala dukungan teknologi informasinya, semua disediakan oleh Pemerintah Arab Saudi. Berita baiknya lagi, semua layanan inovasi ini gratis alias tidak dipungut biaya sepeserpun kepada para jemaah. Dengan layanan inovasi ini, maka jemaah calon haji Indonesia tahun ini, tidak akan antri berlama-lama lagi di Bandara Arab Saudi, karena urusan keimigrasiannya sebagian besar dilakukan lebih awal sejak sebelum keberangkatan.

Tampaknya semua orang yang menginginkan Ridha Allah berlomba-lomba menyediakan pelayanan yang baik, khususnya kepada para calon tamu-tamu Allah. Benar, jemaah harus sabar atas layanan yang diterima, tetapi pada saat yang sama Pemerintah sebagai penyedia layanan tentu saja harus terus berimprovisasi menyediakan layanan yang lebih baik dari waktu ke waktu agar pahala kebaikan bisa diraih bersama oleh semua pihak. (La Ode Ahmad)

0 Response to "Alhamdulillah, Satu Lagi Inovasi Baru Layanan Haji Arab Saudi Untuk Jemaah Indonesia"

Posting Komentar